Minggu, 02 September 2012

Subhanalloh :')


01. bersyukurlah bila malam ini engkau masih berada dalam taat | bersabarlah dan belajar hargai kesendirian daripada maksiat
02. jalan kebaikan memang terjal mendaki, diatas menanti keindahan pasti | jalan keburukan kaya janji, namun tak ada kejelasan pasti
03. malam minggu tiada dipakai yang berpacar kecuali menuju jalan sesat | menggadai masa depan demi enak yang sesaat
04. satu malam minggu untuk berlatih abai dengan ketentuan Allah | jadi undangan atas seumur hidup mereka tumpukan masalah
05. satu malam minggu untuk sesaat rasa yang terlarang | dengan taruhan kehormatan yang satu-satunya yang tak mungkin diulang
06. andai setiap Muslimah pandai mengintip masa depan | tentu menanti cinta halal memadu kasih bersama suami lebih menyenangkan
07. kala suami jadi kekasih pertama, tiada masa lalu yang hadir jadi hantu | tak ada yang perlu jadi rahasia, kehormatanmu sudah tentu
08. bilakah tiap Muslimah memikirkan sedikit akan hari esok | menyendiri karena Allah lebih jauh lagi elok
09. saat setiap sujud patuh dihadirkan tanpa kemunafikan | karena kemuliaan diri masih utuh terjaga karena ketaatan
10. kalaulah setiap Muslimah berkelana akal akan satu masa | saat harus bercerita pada anak-anaknya saat dia masih muda
11. bangga tentu terasa saat bisa akui kepada keturunan | "bahwa ummi persembahkan pada abimu, sepenuh diri dan hati, ialah kesucian"
12. itulah yang sekarang engkau jaga saat yang lain terlena malam mingguan | satu-satunya kehormatan dan kemuliaan, ialah kesucian
13. suci dari pandangan dan sentuhan lelaki tak miliki hak | karena belum berani datangi wali-mu dan berikan mahar yang jadi hak
14. suci dari rayuan dan janji yang datang dari lisan yang belum sah | karena belum berani ucapkan sesederhana akad nikah
15. wanita selalu akan dilihat dari masa lalu | dan kesendirianmu karena engkau menghormati masa depanmu
16. nikah itu saat untuk melihat kedepan, bukan diberatkan masa lalu | untuk nikah maka pantaskan diri mapan, bukan pacaran lebih dulu
17. biarlah yang memilih disibukkan dengan maksiat tiada guna | dzikirkan lebih banyak nama-Nya, pelajari lebih dalam agama-Nya
18. karena malam mingguan sungguh bukan persiapan pernikahan | hanya nafsu syahwat yang dibungkus legitimasi bernama pernikahan
19. memahami Al-Qur'an barulah persiapan membentuk keluarga masa depan | karena didalamnya berisi petunjuk sepanjang zaman
20. mempelajari Al-Hadits barulah persiapan menjadi imam yang baik | karena isinya perilaku dan tindakan manusia dan lelaki terbaik
21. hafalan ayat akan jadi nasihat, lafal hadits bisa jadi tausiyah | itu rahasia romantisme, keluarga nan sakinah
22. jangan dipusingkan dengan kaidah "mana mungkin nikah bila tak kenal dia" | karena Allah menautkan hati insan-insan yang mengenal-Nya
23. bila engkau meyakini Allah yang memegang hati setiap manusia | maka perkenalan ratusan tahun pun akan percuma bila Dia tak ridha
24. namun yang sama-sama mencintai Allah | maka hitungan waktu tak banyak mereka perlukan untuk belajar mencinta-kasih
25. maka memantaskan diri dengan penuhi segala kewajiban kepada Allah | adalah doa terbaik bagimu untuk meminta pendamping nan salih
26. bagi Muslimah, dia tutupi dirinya dengan hijab dan menjaga perilaku | maka itulah doa terbaik meminta suami berilmu
27. bagi Muslim, dia panjangkan sujud malam dan perbanyak puasa sunnah | maka itulah doa terbaik menghampiri Muslimah nan salihah
28. bukan dengan janji sebelum siap, atau memintanya menanti | ah, tiada kemana bila Allah kehendak, mungkin Allah siapkan yg lebih baik?
29. penuhi kewajiban, perbanyak yang sunnah | insyaAllah itulah wasilah perantaraan doamu pada Allah
30. bukan malam mingguan tiada juntrungan miskin komitmen | melainkan sibukkan penuhi kewajiban pada Allah sebagai persiapan :)

01. lelaki memang mau enaknya aja, nggak mau tanggung jawabnya | salah wanita juga, mau-maunya dikasi tanggungan, nggak enak pula
02. lelaki biasa abis manis sepah dibuang | salah wanita juga, udah tau hubungan nggak ada komitmen, malah umpankan jadi sepah?
03. lelaki baik kalo ada maunya aja | salah wanitanya lagi, udah tau lelaki baik kalo ada maunya, malah diturutin?
04. lelaki enak, kalo dia nggak jadi nikah, gampang cari yang lain | sudah tau begitu, masih nekad diajak pacaran, salah wanitanya lagi
05. lelaki itu hidung belang, nggak setia | salah wanitanya, mau aja digombali, modal rayuan terus dikasi kehormatan?
06. lelaki buaya darat, buset aku ketipu lagi! | hehe.. udah dibikin lagu tuh, salah wanitanya, udah tau buaya, masih direken
07. lelaki maunya menang sendiri! dari tadi kok disalahin wanita melulu! | hehe.. udah tau kan? makanya jangan percaya lelaki kecuali suami
08. fitrah lelaki itu merayu, gombalisme, hidung belangisme dan buaya daratisme | cocok banget dikombinasi sama maksiat pacaran
09. tanpa komitmen akad, alias pacaran doang | lelaki pasti menipu (kalo dia bilang "nggak kok, gue jujur kok" >> itu tanda dia dah nipu)
10. apalagi HTS, haduh, kakak-adek-lah, mami-papi-lah, engkong-cucu-lah | nepu-nepu aja tuh, yg ada lelaki mah cari nikmat tanpa konsekuensi
11. untuk dapetin yg dia mau, lelaki siapkan ratusan cara (lebih) | sampai satu saat engkau tahu engkau korban yang kesekian kali? (lebih)
12. mau denger berapa banyak lagi wanita yg nyesel karena pacaran mengambil kehormatan dan masa depan? | baru kau mau sedikit mikir?
13. shalat aja dia males, baca Al-Qur'an nggak bisa? | berharap jadi Imam bagimu dan mengurus dirimu? hadeuh!
14. shalat dia rajin, jebolan pesantren lagam rancak baca Al-Qur'an kok masih pacaran? | tanda iman belum diamal badan
15. lelaki baik mendatangi walimu, dengan kesiapan lahir batin yang bisa meyakinkan walimu untuk melepasmu | atau mundur secara jantan
16. lelaki baik bukan andalkan kata "nanti ya" | melainkan datangi, nikahi atau sudahi dan tinggalkan
17. perasaan jangan dituruti, harini seneng besok bisa nangis | pikiran dan iman dituruti, harini nangis besok mesti bersyukur
18. isi TL ini bukan suudzann, tapi fakta dear | kalo saja etika boleh membuka apa yg sy tahu 100%, tweeps bakal lebih ngeri dari ini -_-

~USTADZ FELIX SIAUW