Konferensi Internasional Budaya Sunda II
Tanggal 19-22 Desember tampak ramai di sekitaran Gedung Merdeka
Jalan Asia Afrika Bandung. Di sana sedang diadakan Konferensi Internasional
Budaya Sunda II (KIBS II). Tahun kedua ini mengangkat tema “Revitalisasi Budaya
Sunda: Peluang dan Tantangan dalam Dunia Global” yang mendapat kritikan pedas
dari C. W. Watson (School of Anthropology an Conservation, University of Kent,
UK) mengenai penggunaan kosa kata yang kurang tepat. KIBS II yang diadakan oleh
Yayasan Rancage dibuka langsung oleh perwakilan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Prof. Windu Nuryanti serta diketuai oleh Prof. Dr. Ganjar Kurnia, DEA (Rektor
UNPAD) .
Para pembicara yang berkompenten ikut andil juga seperti:
1.
Burhanudin Abdullah (Rektor
IKOPIN): Revitalisasi Budaya Sunda: Peluang dan Tantangan dalam Dunia Global
2.
Ajip Rosidi (budayawan):
Regenerasi dalam Kehidupan Orang Sunda
3.
Prof. Dr. Eman Suparman, S.H.,
M.H (Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia): Pelaksanaan Hukum di Tatar
Sunda
4.
Komjen Pol. Nanan Soekarna:
Pendekatan Budaya dalam Rangka Menyelesaikan Permasalahan Keamanan di Jawa
Barat
5.
Aman WirakartaKusumah : Strategi
Kebudayaan Pikeun Urang Sunda dina Nyanghareupan Dunya Global
6.
Ukus Kuswara: Pelestarian Budaya
untuk Memperkokoh Karakter Bangsa
7.
Sunaryo Kartadinata: Pemanfaatan
Budaya Sunda dalam Pendidikan Karakter Bangsa
8.
Ir. Dadang Mohamad (Konsultan
dan Praktisi Agroindustri): Agro Industri di Tatar Sunda, Tantangan dan Peluang
Meningkatkan Perekonomian Orang Sunda
9.
Kathy Foley (Proffesor and Editor
Asian Theater Journal, Theater Arts Department UCSC California): The Ronggeng,
Wayang the Wali, and Islam, Female Dancer-Singers-Actors and Evolving Islam in
West Java
10.
C. W. Watson (School of
Anthropology an Conservation, University of Kent, UK): Satukangeun Lalangse,
Sundanese Society from Behind the Curtain
11.
Hawe Setiawan: The
Transformation of Epic Poetry in Sundanese Literature- an Analysis of Sayudi’s
Madraji’s as a Modern Carita Pantun
12.
Abdullah Mustapa: Sumbangsih
Mahasiswa Jurusan Suna “Bumi Siliwangi” kana Kamekaran Basa, Sastra, jeung Seni
Sunda Modern
13.
Maryani: Why University Students
Prefer Western Culture than Sundanese Culture? Opportunities for Implementing
Sundanese Culture in Teaching English to University Students
14.
Dadang Nurjaman: Pembelajaran
Budaya Sunda lintas Kurikulum-Jalan Gede Revitalisasi Budaya Sunda melalui
Pendidikan
15.
Darpan: Maluruh Sajarah Carita
Pondok Sunda
16.
Taufik Ampera, M. Hum: Peluang
dan Tantangan Menghidupkan Kembali Bacaan Kolektif Berbahasa Sunda dalam
Komunikasi Global
17.
H. D. Bastaman: Pengembangan
Pribadi Generasi Muda Sunda melalui Pendidikan Berorientasi Budaya
18.
Reiza D. Dienaputra: Menjejaki
Budaya Visual Urang Sunda-Studi Lambang-Lambang Pemerintah Daerah di Jawa Barat
19.
Wim van Zanten: The Relevance of
Snouck Hurgonje;s Recordings of Sundanese Music (1905-1906)
20.
Adam Tyson: Sundanese Fusion-The
Music and Politics of Harry Roesli
21.
Mikihiro Moriyama: Usaha
Pembinaan Identitas Budaya Sunda dalam Perkembangan Buku Pelajaran Bahasa Sunda
22.
Teddy Muhtaddin, M. Hum: Sajak
Sunda dan Kritik Kebangsaan
23.
Dr. Gugun Gunardi, M. Hum:
Refernsi dan Inferensi dalam Wawangsalan
24.
Sobirin Supardiyono:
Bendungan-bendungan di Tatar Sunda-Manfaat dan Mudharat
25.
T. Bachtiar: Mata Air
Egalitarian Masyarakat Sunda
26.
Sujatmiko: Batu Mulia di Tatar
Sunda- Potensi, Prospek, dan Permasalahannya
27.
Budi Brahmantyo: Kawasan Bentang
Alam Kars di Tatar Sunda
28.
Dadan Wildan: Pergulatan
Persatuan Islam (Persis) dalam Dakwah di Tatar Sunda- Kajian terhadap Majalah
Sunda Iber, Sebagai Media Dakwah Berbahasa Sunda
29.
Fitria Lutfiana: Strategi
Memberdayakan Etnis Sunda dalam Membangkitkan Kontribusi Perekonomian Tatar Sunda
Masih banyak puluhan tokoh lainnya yang sangat memukau dan materinya dapat dipetik sebagai pembelajaran.
MUGIA KIBS II GADUH JAWABNA!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar